Jumat, 21 Agustus 2015

Klasifikasi Benang

Benang bisa dikelompokkan berdasarkan jenisnya, tujuan penggunaannya, arah dan jumlah twistnya, dan jumlah bahan pembentuknya

Berdasarkan jenisnya :
- benang stapel


- benang tenun


- benang tekstur



- benang filamen        

     
- benang rajut  


- benang fancy



Berdasarkan arah dan jumlah twistnya :

-          benang twist z (kanan) 


-          benang twist s (kiri)   

  
-          benang twist rendah 
-          benang twist sedang  
-          benang twist tinggi



Berdasarkan bahan pembentuknya :
-           benang tunggal (benang single)


-       benang rangkap 

              

Rangkaian Mesin untuk Membuat Benang Carded dan Combed

Mesin-mesin yang digunakan dalam pemintalan benang stapel untuk serat kapas secara umum terdiri dari rangkaian yang disajikan dibawah ini.

1. Benang garu (Benang Carded), biasanya hasil kainnya lebih kasar dari pada benang combed.


Adapun mesin yang digunakan adalah untuk membuat benang carded adalah :

v   mesin blowing, terdiri dari mesin pembuka dan pemukul


v   mesin carding


v   mesin drawing, bisa terdiri dari 2 atau 3 passage 



v   mesin roving (simplex, flyer)


v   mesin ring spinning


v   mesin penggulung (winding machine)



2. Benang sisir (Benang Combed), biasanya hasil kain dari benang ini lebih halus dan sering digunakan untuk kaos yang bisa dipakai sehari-hari.


Adapun urutan mesin yang digunakan untuk membuat benang combed yaitu :

v   mesin blowing, terdiri dari mesin pembuka dan pemukul
v   mesin carding
v   mesin pembuat lap sliver, terdiri dari 2-3 mesin
v   mesin combing


v   mesin drawing
v   mesin roving (simplex, flyer)
v   mesin ring spinning
v   mesin penggulung (winding machine)

Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, sebenarnya selain urutan mesin di atas ada juga yang lain seperti menggunakan mesin OE, Campact Spinning, dll

Rabu, 19 Agustus 2015

Anyaman Kain Tenun

Kain yang dibuat dengan cara menenun dapat dibagi menjadi 3 anyaman dasar, yaitu :

anyaman polos (plain weave)


anyaman keper (twill weave)


anyaman satin (sateen weave)


Berdasarkan anyaman dasar ini dapat juga dibuat anyaman turunannya. Ada berbagai anyaman turunan yang ada sampai saat ini, mungkin akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Pinggir kain dari anyaman yang  dibuat dengan mesin tenun konvensional dengan teropong bersifat tertutup, sedangkan pinggir kain dari anyaman yang dibuat dengan mesin tenun tanapa teropong pada dasarnya bersifat terbuka, tetapi bisa juga dibuat menjadi tertutup.

Selain itu, ada kain yang anyamannya bisa dibuat bermotif  atau bergambar dengan menggunakan mesin tenun yang dilengkapi dengan mesin jacquard.

Jumat, 14 Agustus 2015

Mesin Tenun (Loom, Weaving Machine)

Alat yang digunakan untuk membuat kain tenun disebut mesin tenun, tetapi ada juga peralatan untuk membuat kain tenun yang tidak menggunakan mesin, yakni yang dikenal sebagai alat tenun bukan mesin (atbm) yang digerakkan oleh tenaga manusia.

Mesin tenun bisa dikelompokkan menjadi :
1.   mesin tenun dengan teropong (shuttle loom)


2.   mesin tenun tidak dengan teropong (shuttleless loom)


Shuttleless loom terdiri dari :
  •  jet loom : water dan air jet loom

  •  rapier : rigid dan flexible

  •  projectile atau gripper




Gerakan Pada Pertenunan

Untuk membuat silangan-silangan kedua macam benang  diperlukan langkah atau gerakan utama :
  •  pembukaan mulut lusi (shedding)


  •  peluncuran pakan (picking, weft insertion)


  •  pengetekan atau perapatan/pemukulan pakan (beating up)
                                                                   

Dengan ketiga gerakan ini, sebenarnya kita sudah dapat membuat anyaman (tenunan). Namun, agar proses pertenunan dapat berjalan terus, dengan hasil kain yang panjang, maka diperlukan dua gerakan lagi, yakni gerakan sekunder :
  •  penguluran lusi (letting off)
  •  penggulungan kain (taking up)

Selain gerakan primer dan gerakan sekunder tersebut di atas, agar produktivitas mesin tenun bisa tinggi dan menghasilkan kain dengan mutu yang tinggi masih diperlukan gerakan tambahan lainnya pada mesin tenun. 

Jenis Kain Rajut dan Cara Kerja Jarum

Kain rajut bisa dikelompokkan menjadi :
- kain rajut pakan 


- kain rajut lusi




Kain rajut pakan bisa dibagi menjadi :
- kain rajut sepihak (plain jersey) : kain rajut polos


- kain rajut rangkap (double knit) : kain interlock, rusuk
  (rib), cardigan.


Pembuatan jeratan dengan jarum lidah


Pembuatan jeratan dengan jarum janggut



Pembuatan jeratan dengan jarum gabungan


Cam  untuk menaikkan dan menurunkan jarum


Alur Recruitment untuk Industri Tekstil


Pada umumnya perekrutan atau alur karyawan baru dari mulai mendaftar sampai dengan menjadi pegawai tetap adalah sebagai berikut :

1. Melamar pekerjaan, proses ini bisa lewat email, langsung di kirim via pos, datang ke pameran bursa kerja (job fair), atau bisa juga menitip pada kenalan yang bekerja di tempat kita akan melamar tersebut. Proses ini biasanya hanya menyerahkan CV, surat lamaran, foto copy ijazah, foto copy KTP, pas foto dan lain-lain yang sekiranya dibutuhkan.


2. Psikotes, waktu yang dibutuhkan dari melamar sampai dipanggil untuk psikotes biasanya 1 minggu sampai 1 bulan atau bahkan lebih disesuaikan dengan kebijakan perusahaan masing-masing. Kalau tidak dipanggil terus berarti anda kurang beruntung, alias tidak lolos ketahap ini. Pelaksanaan psikoter biasanya berlangsung sekitar 10 menit sampai 5 jam, tergantung versi mana psikotes yang digunakan. Psikotes yang lama adalah psikotes IST yakni bisa sampai 5 jam.


3. Wawancara kerja, proses ini untuk beberapa perusahaan ada yang di barengkan dengan proses psikotes dan ada juga yang terpisah waktunya. Untuk wawancara yang terpisah waktunya biasaya memerlukan 1 minggu sampai 1 bulan rentang waktu antara psikotes dengan wawancara. Sama halnya dengan psikotes pada saat wawancara juga ketika tidak ada panggilan maka pelamar di anggap kurang beruntung atau tidak lolos. hhe.
Wawancara kerja biasanya ada beberapa tahap yaitu wawancaran dengan pihak HRD, pihak Manajemen, dan User. Pada pelaksanaannya wawancara juga disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan.


4. Tes Kesehatan, untuk perusahan kecil biasanya tes ini tidak pernah dihiraukan atau jarang dilaksanakan. Namun untuk perusahaan-perusahaan besar tes ini sering di terapkan. Pada tes ini yang di tes adalah kesehatan fisik seperti mata, tulang, gigi, dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang produktifitas kerja.


5. Training, jika semua tes sudah dinyatakan lolos dan pelamar dinyatakan diterima kerja maka selanjutnya adalah mengikuti masa training. Masa training biasanya memiliki rentang waktu dari 1 bulan sampai 2 tahun, penggunaan training yang lama diperuntukan untuk karyawan yang masih muda atau fresh graduate. Pada masa training ini karyawan akan di kontrak untuk mengikuti training dengan waktu yang di tentukan, jika karyawan tersebut tidak mengikuti training secara penuh atau keluar kerja sebelum habis kontak training maka karyawan akan dikenakan sanksi atau penalty.


5. Kontrak Kerja, setelah beres training karyawan akan mendapatkan kontrak kerja untuk waktu tertentu. Biasanya kontrak tersebut berkisar selama 6 bulan sampai 2 tahun. Jika kinerjanya bagus maka karyawan tersebut bisa naik ke tahapan selanjutnya sebagai pegawai tetap.


6. Pegawai tetap, karyawan dengan status pegawai kontrak harus optimal atau minimal tidak melakukan kesalahan kerja selama masa kontrak supaya bisa naik menjadi pegawai tetap. Biasanya jika pegawai kontrak yang dirasa kurang berkontribusi atau pekerjaannya kurang baik maka orang tersebut kontraknya tidak di perpanjang lagi atau tidak dinaikan menjadi pegawai tetap.


Sekian ulasan mengenai alur penerimaan karyawan baru pada industri tekstil, Semua ulasan yang di uraikan berbeda-beda untuk setiap perusahaannya, bisa jadi tidak sesuai dengan yang saya tuliskan, Namun uraian di atas tersebut di tulis berdasarkan pengalaman saya sendiri dan itu real sesuai dengan yang saya alami dan saya ketahui. Semoga bisa membantu khususnya bagi teman-teman yang fresh graduate atau yang belum pernah bekerja. 

Rabu, 12 Agustus 2015

Jenis Jenis Mesin Rajut


Adapun jenis mesin rajut di bagi sebagai berikut

Berdasarkan arah deretan jeratannya, mesin rajut bisa dikelompokkan menjadi :
- mesin rajut pakan


- mesin rajut lusi



Berdasarkan posisi jarum-jarumnya, mesin rajut pakan terbagi menjadi :
- mesin rajut datar


- mesin rajut bundar



Berdasarkan jenis anyaman yang dihasilkan, mesin rajut lusi terbagi menjadi :
- mesin rajut lusi raschel
- mesin rajut lusi tricot
- mesin rajut lusi milanese